Sabtu, 23 Mei 2009

Awas! Salah Dandan, Bikin Wajah Tampak Tua


Setiap wanita pasti ingin selalu tampak muda dan cantik. Tapi hati-hati, kesalahan saat berdandan malah bisa membuat Anda tampak lebih tua dari usia yang sebenarnya. Ada baiknya Anda mengetahui kesalahan saat berdandan yang bisa bikin Anda tampak tua agar Anda bisa menghindarinya.

1. Foundation yang terlalu tebal
Foundation yang terlalu berat atau dandanan yang terlalu tebal adalah hal yang sudah lama ditinggalkan. Karena dandanan ’menor’ bisa membuat seseorang terlihat lebih tua.

Disarankan untuk memilih foundation atau tinted moisturizer yang tipis agar makeup Anda terlihat lebih natural dan lebih menyerap di wajah. Setelah mengoleskan foundation, tekan-tekan dengan spons makeup yang agak lembab di area rawan kerutan, seperti di dahi, garis senyuman, dan sekitar mata untuk menyerap sisa foundation yang menumpuk. Tentunya, jika Anda menjaga kulit dengan baik, kenyal, dan segar, Anda akan terlihat lebih natural dan lebih muda tanpa perlu banyak makeup.

2. Alas bedak yang warnanya tak cocok
Alas bedak atau foundation yang warnanya tak sesuai dengan warna kulit wajah Anda, justru bisa menonjolkan kerutan di wajah Anda. Pilih alas bedak yang menyerupai kulit wajah Anda atau yang satu warna lebih tua dari warna kulit untuk menyamarkan kerutan.

3. Concealer terlalu banyak di bawah mata
Seiring bertambahnya usua, kulit di bawah mata berkurang ketebalannya, memberikan concealer terlalu banyak dan tebal akan membuatnya terlihat sangat tidak natural. Usahakan untuk mengoleskannya tipis-tipis dan secukupnya, atau aplikasikan dengan kuas. Kuas bisa mendistribusikan warna lebih rata, cukup di daerah bawah mata yang hitam, tak perlu di seluruh daerah mata.

4. Pemakaian bedak di atas kerutan
Bedak diaplikasikan di sekitar hidung, dagu, dan tulang pipi bagian atas untuk mengurangi terlihat ’kinclong’ akibat minyak, namun hindari penggunaan bedak di daerah wajah yang cenderung memiliki kerutan. Bedak bisa malah makin menegaskan kerutan jika diaplikasikan terlalu tebal, karena akan terlihat retakannya di atas kerutan. Jangan gunakan bedak di daerah mata untuk menghindari tumpukan bedak yang retak.

5. Perona pipi
Perona pipi bisa menarik perhatian ke bagian pipi, usahakan untuk menghindari penggunaan perona pipi jika Anda memiliki kulit yang cenderung kendur di daerah sana. Gunakan perona pipi di tulang pipi, jangan terlalu dekat dengan hidung, aplikasikan ke arah atas dengan kuas besar di atas tulang pipi. Hindari warna gelap, seperti merah marun atau cokelat kayu manis. Pilih warna natural, seperti pink dan bisa membuat makeup terlihat segar.

6. Lipstik
Seiring bertambahnya usia, garis bibir akan mulai memudar karena kulit mengendur, hal ini akan menyusahkan untuk menggunakan lipstik. Tak adanya garis bibir alami, lipstik bisa keluar dari jalurnya, akan lebih baik jika Anda menggunakan lipliner agar warna lipstik tidak ’jalan-jalan’ keluar dari jalurnya. Hindari warna lipstik yang terlalu terang, terlalu gelap, atau metalik. Pilih warna yang natural, seperti pink mawar. Coba ganti lipstik ke sheer gloss, yakni lipgloss dengan warna nude, yang akan membuat bibir tampak lebih penuh.

7. Maskara di kelopak mata bagian bawah
Kelopak mata bagian bawah terletak dekat dengan kerutan di bagian bawah luar mata. Jika Anda mengenakan maskara di kelopak mata bagian bawah, Anda akan terlihat lebih tua. Gunakan maskara hitam agar bagian putih bola mata Anda terlihat lebih putih. Usahakan menggunakan maskara yang tidak menggumpal. Sebelum menggunakan maskara, selalu gunakan eyelash curler agar bulu mata Anda terlihat lebih lentik, membuat tampilan lebih segar.

8. Eyeliner di kelopak mata bagian bawah
Eyeliner di kelopak mata bagian bawah akan membuat mata Anda terlihat lebih kecil dan menarik perhatian ke lingkaran hitam di bawah mata. Cukup digunakan di kelopak mata bagian atas, dan tarik garis agak ke atas di bagian ujung luar mata (seperti mata kucing).

9. Eyeshadow sparkling di luar kelopak mata
Jauhi sparkling eyeshadow di bagian luar kelopak mata, karena akan makin memperlihatkan kerutan di sekitar mata. Cukup gunakan shimmer di bagian dalam kelopak mata dekat hidung, di tengah kelopak mata, dan di bawah tulang alis mata.


NAD
Sumber : allure

Selasa, 19 Mei 2009

Rambut Ketiak: Cabut atau Cukur?


KOMPAS.com - Rambut ketiak (atau bulu ketiak) yang panjang bisa menjadi sarang bakteri penyebab bau badan. Karena itu, kita perlu mencabut atau mencukurnya. Meski dicukur atau dicabut, manfaatnya sama (untuk menghilangkan rambut ketiak). Kalau dicukur, rambut akan tumbuh lebih tajam. Sementara jika dicabut, rambut akan tumbuh lebih alami, lebih lembut, dan tidak gatal.

Bagi yang memiliki rambut ketiak cenderung lebat, memang sebaiknya dicukur, agar tidak menguras banyak tenaga. Namun, perlu diingat, alat yang digunakan untuk mencabut dan mencukur bulu ketiak harus bersih. Pasalnya, di bawah rambut ada akar rambut. Akar rambut inilah tempat nyaman bagi para bakteri untuk berkumpul. Jika rambut dicabut dan terjadi kerusakan minor pada akar rambut, bisa berakibat radang akar rambut yang disebut polikulitis atau bisul yang membesar.

Hal ini bisa terjadi jika alat yang digunakan tidak bersih. Sebelum mencabut atau mencukur, ketiak sebaiknya dicuci sampai bersih dengan sabun antiseptik. Silet untuk mencukur juga dibersihkan dengan alkohol berkadar 10 persen. Begitu pun jika kita memilih untuk mencabut. Alat atau kain harus bersih, karena jika kulit terasa sakit, berarti terjadi peradangan dan bekasnya bisa berwarna hitam yang akan mengganggu penampilan.

Usir Semut Pakai Air Bawang Putih


JAKARTA, KOMPAS.com - Berkebun juga membutuhkan langkah-langkah alami. Tidak semua hama harus dibabat habis menggunakan pestisida. Cara-cara ramah lingkungan dapat diterapkan demi sebuah lingkungan yang sehat.

Langkah-langkah berkebun yang ramah lingkungan tergolong mudah dilakukan. Antara lain dengan memperhatikan sembilan hal berikut ini:

1. Tanamlah tanaman yang sesuai dengan kondisi taman. Sesuaikan dengan kesuburan tanah yang ada, kebutuhan air, jenis tanahnya, serta keperluan sinar matahari dan lainnya.

2. Pilihlah tanaman yang tahan terhadap serangan hama dan serangga. Carilah informasi yang cukup mengenai jenis tanaman yang hendak ditanam.

3. Berilah jarak yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman dari kecil hingga besar. Hindari kondisi yang sangat padat oleh satu jenis tanaman. Pastikan aliran udara lancar hingga ke bagian terkecil tanaman dan tidak terlalu lembab dan gelap. Umumnya kesamaan jenis tanaman dan kondisi lembap akan mempercepat dan mempermudah kehadiran serangga.

4. Tanamlah jenis tanaman yang dapat mengundang serangga yang menguntungkan. Contohnya tanaman Bunga Matahari yang mengundang serangga pemakan hama. Atau gunakan tanaman yang mempunyai aroma dapat mengusir serangga. Misalnya, bunga Cosmos/Bunga Tahi Kotok yang mempunyai aroma yang tidak menyenangkan bagi serangga.

5. Berikan variasi tanaman berbunga pada taman, setidaknya antara 5 hingga10% bagian taman. Serangga "baik" akan datang jika terdapat bunga yang mengandung nektar yang menjadi makanannya.

6. Waspadai kehadiran semut pada tanaman. Biasanya semut menjadi faktor keberadaan hama kutu putih pada tanaman. Untuk mengontrol semut secara organik, semprotkanlah air campuran dengan essense bawang putih rutin tiap hari pagi dan sore hingga semut tidak datang kembali.

7. Gunakan mulsa untuk mengontrol gulma dan menjadikan gulma sebagai rumah bagi serangga laba-laba yang dapat memangsa hama pada tanaman. Dalam aplikasinya, carilah informasi lebih lanjut dari cara pemakaian gulma yang tepat dan efisien.

8. Segeralah membuang kelopak bunga yang telah layu pada tanaman. Hindari kelopak bunga yang lalu dan tetap menempel pada ujung batang.

9. Jika terjadi serangan awal, lakukan pemangkasan dan buanglah sisa pemangkasan tersebut ke tempat yang jauh dari taman atau membakarnya pada tempat yang aman. Selamat Berkebun. (M. Sintia/iDEA)

Sabtu, 16 Mei 2009

6 Masalah Kesehatan yang Disembunyikan Wanita


Banyak perempuan yang mengalami masalah kesehatan serius, namun enggan menyampaikannya. Mengapa demikian? Karena masalah tersebut berkaitan dengan urusan "belakang", sesuatu yang tidak pantas dibicarakan. "Kondisi yang paling memalukan adalah topik seputar kamar mandi, seperti buang air kecil terus-menerus, masalah kandung kemih, majalah mengejan, masalah menstruasi, dan vagina," ungkap Donnica Moore, MD, pakar kesehatan wanita dari Far Hills, N.J. "Pembicaraan seputar toilet sering diikuti oleh masalah bau badan, bau vagina, bau mulut, yang semuanya dianggap memalukan."

Bila hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya jangan didiamkan. Segera konsultasikan dengan dokter!

Buang air kecil berulang-ulang. Lebih dari 17 juta perempuan Amerika bermasalah dengan kontrol kandung kemihnya. Sayangnya, banyak yang enggan membahas masalah ini karena menganggap seharusnya kita bisa mengontrol diri kita. "Kami juga melihat hal-hal ini sebagai kondisi yang berhubungan dengan usia, sementara tidak ada yang mau mengakui bahwa dirinya sudah bertambah tua. Namun satu dari tiga wanita yang mengalami hal ini usianya di bawah 35 tahun," tutur Moore.

Meskipun hal ini bisa dikatakan tidak normal, Anda tidak perlu khawatir karena ada perawatan untuk itu. Mengurangi minum sama sekali tidak membantu, karena hal ini justru akan memperburuk kondisi karena kandung kemih bisa teriritasi. Buang air kecil yang berulang-ulang wajar terjadi dalam masa perimenopause, jelas Jacqueline Thielen, MD, konsultan pada klinik kesehatan wanita di Mayo Clinic College of Medicine, Rochester, Minn. Pengobatan, perubahan pola makan, dan senam Kegel, dapat menguatkan otot-otot yang mengontrol aliran urine.

Kembung. Kadar gas dalam perut seringkali berhubungan dengan apa yang kita makan, sehingga dapat diatasi dengan variasi menu makan. Menurut Thielen, "Ada banyak hal yang dapat menyebabkan gas, tidak cuma memakan buncis. Saya kira orang juga akan terkejut jika mengetahui bahwa minum dengan sedotan bisa menghasilkan udara di dalam usus." Sayuran lain yang mengandung gas, seperti kol, juga perlu dihindari.

Sulit mengejan. Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit atau tidak nyaman di perut, dan perubahan dalam pola mengejan akibat mengejan yang berulang-ulang, diare, atau sembelit. Hal ini mempengaruhi 10-15% (atau bahkan lebih) populasi pada umumnya, menurut International Foundation for Functional Gastrointestinal Disorders, yang berbasis di Milwaukee, Wis.

"Orang mungkin malu mengungkapkan hal ini karena mereka merasa berbeda dari yang lain. Namun hal ini sangat umum terjadi pada wanita, dan sebenarnya ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, " ujar Thielen.

Keringat berlebihan. Ini juga masalah yang sangat memalukan buat kaum wanita, entah keringat tersebut di telapak tangan, telapak kaki, atau ketiak. Hal ini, menurut Donnica Moore, harus dievaluasi oleh dokter. Dokter bisa membuatkan resep antiperspirant, atau yang dalam kasus ekstrim, injeksi Botox. Thielen menambahkan, "Jika Anda mengamati perbedaan dalam keringat Anda, atau hal itu menimbulkan masalah, dan Anda tidak melakukan aktivitas tertentu yang menyebabkan keringat berlebihan, atau hal itu mulai mengganggu kehidupan Anda, segera lakukan perawatan."

Vagina berbau. Hal ini bisa merupakan indikasi adanya infeksi, namun belum tentu karena infeksi jamur. Jika Anda menggunakan krim antijamur terlalu berlebihan, hasilnya justru lebih buruk. Sebaiknya Anda ikuti saja aturan pemakaian. "Beberapa wanita berpikir bau mereka hanya berbeda, namun hal ini bisa saja mempengaruhi citra tubuh atau perasaan mereka berkenaan dengan aktivitas seksual," papar Thielen. Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah berkonsultasi dengan dokter.

Kurangnya libido. Umumnya wanita enggan mengangkat masalah libido yang menurun, padahal ini bisa merupakan tanda dari persoalan yang lebih besar. Libido yang rendah mungkin disebabkan masalah psikologis, biologis, atau sosial, jadi membutuhkan penyelidikan aspek-aspek untuk mengetahui penyebabnya. Sebagai contoh, seorang perempuan mungkin sedang merawat orangtuanya yang sudah tua sehingga waktunya sangat tersita. Secara fisik dan emosional ia tak lagi memikirkan seks. Libido yang rendah juga bisa disebabkan oleh depresi, kegelisahan, atau citra tubuh yang buruk. Sedangkan penyebab biologis antara lain penyakit jantung, diabetes, atau obat-obatan.

5 Cara Atasi Rambut Rontok


Kerontokan rambut melalui tiga tahap. Yang pertama adalah alopesia areata, suatu kondisi ketika sistem imun mulai menyerang akar rambut. Tahap kedua adalah alopesia total, ketika rambut mulai mengalami kerontokan dimulai dari kulit kepala. Tahap terakhir adalah alopesia universal, saat seseorang kehilangan semua rambut dari tubuhnya.

Untuk mencegah kerontokan rambut, cobalah lakukan enam cara mudah di bawah ini:

1. Perhatikan apa yang dimakan.
Vitamin A, B, C dan E sangat penting untuk pertumbuhan rambut baru. Oleh karena itu rajinlah mengonsumsi makanan yang kaya akan empat vitamin tersebut.

2. Berhenti merokok.
Kandungan yang terdapat dalam rokok sangat jahat bagi tubuh kita dan dapat mengurangi peredaran aliran darah ke kulit kepala yang menyebabkan kerontokan rambut. Ini adalah tantangan besar bagi para perokok. Namun bila ingin kembali memiliki rambut sehat dan kuat, segera tentukan pilihan.

3. Hindari kontak langsung dengan sinar matahari.
Penelitian membuktikan bahwa sinar UV dapat merusak kulit kepala dan mencegah tumbuhnya rambut yang sehat.

4. Pijatlah kulit kepala secara teratur.
Gunakan minyak zaitun dan jojoba. Ketiga jenis minyak ini dapat membantu pertumbuhan rambut baru.

5. Sampo berbahan alami.
Jangan pernah menggunakan sampo yang mengandung bahan kimia, atau meluruskan rambut maupun mengeringkan rambut dengan pengering rambut. Produk pewarna rambut yang mengandung bahan kimia juga harus dihindari. Jangan mencuci rambut dengan air panas, karena dapat menyebabkan rambut menjadi rapuh.

Sumber: Prevention Indonesia